REVIEW FILM TUM BIN 2 (2016)

REVIEW FILM TUM BIN 2 (2016)


Ketika Tum Bin dirilis pada tahun 2001, itu adalah kejutan yang cukup menjadi perhatian publik di kala itu. Sebabnya adalah karena empat aktor debutan - Sandali Sinha, Priyanshu Chatterjee, Himanshu Malik dan Raqesh Vashisht, yang kemudian dikenal sebagai Rakesh Bapat. Tum Bin awalnya tidak begitu banyak memperoleh pendapatan saat tayang perdana, tapi kisah cinta yang melankolis itu cukup membuat penonton ribut membicarakannya. Dari mulut ke mulut, akhirnya mereka berbondong-bondong ke bioskop, membuat Tum Bin menjadi hit. Hasilnya sekitar Rs 99 crore, pada saat itu club 100 crore belum ada.

15 tahun kemudian, Anubhav Sinha - Sutradara debutan yang menggarap Tum Bin sekaligus Penulis Naskah - kembali dengan Tum Bin 2. Sekali lagi Sinha membawa resep yang sama. Wajah-wajah baru, kesediahan, air mata, dan kisah cinta disertai sedikit twist yang mengejutkan. Apakah Anubhav Sinha mampu membawa kembali keajaiban yang sama? Tentu saja keajaiban kisah cinta Tum Bin belum hilang seiring berjalannya waktu, akan tetapi keajaiban itu telah memudar seiring kondisi kekinian yang terus berkembang (baca : basi).


Cerita

Amar (Aashim Gulati) dan Taran (Neha Sharma) saling mencintai, lalu sesuatu yang buruk terjadi. Sebuah kecelakaan membuat kehidupan Taran berbalik 180 derajat. Kebahagiaan Taran berubah menjadi galau. Dia sedih dan terus larut dalam kesedihan. Hanya `papaji '(Ayah Amar - diperankan oleh Kanwaljit Singh) dan dua saudara perempuannya yang menjadi tempat bagi Taran untuk berbagi kesedihan.Kemudian datang seorang pemuda bernama Shekhar (Aditya Seal) hadir di antara Taran dan orang-orang di sekitarnya.

Selanjutnya, saksikan bagaimana Shekhar berusaha keras menghalau kegalauan Taran. Menghiburnya dengan lelucon-lelucon ringan, atau bahkan dengan sedikit kejutan hanya untuk menyenangkan hati Taran. Sementara Taran terlalu asyik dengan dunianya yang galau. Seolah Taran menemukan kenyamanan dalam kegalauan. Sampai suatu saat, terpaksa Shekhar mengambil langkah ekstrim hanya untuk menyadarkan Taran dari dunia galaunya yang tak berujung.

Sedatar itukah kisah Tum Bin 2? Tentu tidak.

Saat Taran sudah mulai nyaman dengan kehadiran Shekhar, Konflik datang di kala Amar - yang telah dinyatakan meninggal - muncul di siang bolong. Kehadiran Amar cukup membuat kaget seluruh orang yang mengenalnya, termasuk Taran. Dengan sangat terpaksa kini Taran harus kembali lagi ke dunia galau. Jika sebelumnya Taran galau karena kehilangan Amar, kini Taran galau karena Amar datang kembali dalam kehidupannya. Taran terjebak dalam pilihan untuk melanjutkan cinta baru bersama Shekhar atau kembali merajut kisah lamanya bersama Amar.

Siapa yang akan di pilih Taran? Amar atau Shekhar? Saksikan kisahnya hanya di Tum Bin 2.
-----------------


Seorang gadis yang galau karena kehilangan cinta sejatinya, dan seorang pemuda yang berusaha menghibur dan mengembalikan keceriaan sang gadis, mungkin adalah kisah klasik dalam romansa cinta. Resep klasik ini cukup mudah untuk dibuat ulang, dan terbukti banyak yang berhasil meraih minat penggemar kisah roman. Meskipun tak semuanya berhasil, paling tidak, kisah romantis selalu memiliki tempat tersendiri bagi penggemarnya.

Film romantis yang bagus akan menginvestasikan waktunya untuk membangun semesta kisah cinta para tokohnya.  Landasan cerita ini penting untuk memberitahu penonton lebih dalam tentang kehidupan dan kedekatan emosional diantara mereka. Namun Anubhav Sinha lebih suka mengulang drama asmara khas Bollywood yang luar biasa klise. Kedekatan tokoh utama secara cepat disajikan melalui sebuah lagu di gunung bersalju.

Dengan kostum yang kontras (merah dan hitam) dan latar belakang salju putih, sang hero dan heroin menari tanpa mempedulikan udara dingin di sekitarnya (Jadi ingat olok-olok ala Ae Dil Hai Mushkil ). Adegan lagu ini hanya untuk meyakinkan penonton bahwa kedua tokoh mempunyai kedekatan emosional. Dalam lagu ini Amar yang diperankan oleh Aashim Gulati nampak berusaha keras untuk menari ala-ala Shah Rukh Khan. Dia juga berusaha mengingatkan pemirsa dengan lagu Tumhare Siva (lagu dari Tum Bin).  Namun usaha Aashim Gulati gagal total. Alih-alih membuat penonton terkesan, justru penonton makin eneg melihat aktingnya yang kaku.



Tum Bin 2 cukup terselamatkan dengan hadirnya Neha Sharma dan Aditya Seal. Meski pendatang baru, Aditya cukup mampu mengimbangi Neha yang terbilang lebih senior dibanding Aditya. Sementara Neha Sharma cukup berhasil menjadi heroin yang galau. Kesedihannya nampak begitu alami sehingga penonton bisa merasakan bagaimana kesedihan yang dirasakan oleh Taran. Gayanya yang selalu bersepeda mengelilingi tempat-tempat dimana ia menghabiskan kebersamaan bersama Amar, cukup berhasil membuat simpati penonton.

Paruh pertama yang bercerita bagaimana Taran melalui hari-hari galaunya, ditambah sub plot hubungan keluarga antara Taran dan saudara-saudaranya, cukup berhasil membangun semesta keakraban di dalam keluarga Taran. Mereka makan, bercanda, atau bahkan bertengkar seperti layaknya sebuah keluarga. Sindiran ringan tentang kehidupan Gay, atau bahkan hubungan India-Pakistan, mampu membuat penonton tersenyum dan sejenak melupakan kegalauan Taran.  

Setelah interval, Anubhav Sinha tampak berusaha keras membangun dunia galau babak kedua. Karena fundamental awalnya terlalu rapuh, galau babak kedua ini tidak begitu sukses. Usaha keras dari Amar terasa hambar, meski Taran dan Shekar cukup sukses membangun chemistrinya. Ketimpangan kesan yang terbangun di antara ketiga tokoh utama begitu kentara. Mungkin karena alasan itulah Anubhav Sinha terburu-buru untuk segera menyelesaikan kisah Tum Bin 2. Sajian klimak dengan sedikit 'twist' diciptakan untuk membangun puncak kegalauan.

Apakah berhasil? Masing-masing penonton pasti memiliki pendapat tersendiri.  

Bagi penggemar Bollywood di Indonesia, Tum Bin 2 sangat sesuai dengan selera kebanyakan penonton di tanah air. Kisah cinta yang dramatis, lagu-lagu yang mendayu dan romantis, serta didukung setting lokasi yang tak kalah indahnya, akan mengingatkan kita pada film-film bollywood era 90-an hingga awal 2000-an.

Sebagai penutup, jika kalian suka Aashiqui 2 atau Sanam Teri Kasam, tentu kalian akan sangat menyukai Tum Bin 2.(uziek)

-----------------------------
Tum Bin 2
Written & Director : Anubhav Sinha
Cast : Neha Sharma, Aditya Seal and Aashim Gulati, Kanwaljeet Singh, Meher Vij
-----------------------------






Apa pendapatmu tentang REVIEW FILM TUM BIN 2 (2016)? Yuk, beritahu kami di kolom komentar.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca semua. Dapatkan artikel review dan sinopsis film India, atau gosip selebriti terbaru, dan semua hal tentang film India ada disini. Kalian juga bisa menonton film India Terbaru Subtitle Bahasa Indonesia disini.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url